ya kalian
tau kan apa itu presiden , presiden adalah orang yang bisa memimpin Negara untuk
maju dan semua kekuasaan berada ditangan nya , kali ini kita akan membahas
presiden ke -4 hingga ke-6 ngomong-ngomng presiden pertama adalah IR.Soekarno
, Soeharto , BJ.Habibie dan seterusnya
1.A.Gus Dur (Abdurrahman Wahid)
A.
Kebijakan-kebijakan pada masa
pemerintahan Gusdur :
Membentuk Kabinet Kerja
Untuk mendukung tugas dalam menjalankan pemerintahan
sehari-hari, Abdurrahman Wahid membentuk kabinet kerja yang diberi nama Kabinet
Persatuan Nasional yang anggotanya diambil dari perwakilan masing-masing partai
politik yang dilantik pada tanggal 26 Oktober 1999. Di dalam Kabinet Persatuan
Nasional terdapat dua departemen yang dihapuskan, yaitu Departemen Sosial dan
Departemen Penerangan.
Bidang
Sosial Budaya:
Untuk mengatasi masalah
disintegrasi dan konflik antarumat beragama, Abdurrahman Wahid memberikan
kebebasan dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama. Hak itu dibuktikan dengan
adanya beberapa keputusan presiden yang dikeluarkan, yaitu :
a) Keputusan Presiden No. 6 tahun
2000 mengenai Pemulihan Hak Sipil Penganut Agama Konghucu. Etnis Cina yang
selama Orde Baru dibatasi, maka dengan adanya Keppres No. 6 dapat memiliki
kebebasan dalam menganut agama maupun menggelar budayanya secara terbuka
seperti misalnya pertunjukan Barongsai.
b) Menetapkan Tahun Baru Cina
(IMLEK) sebagai hari besar agama, sehingga menjadi hari libur nasional.
Bidang Ekonomi:
◦ Untuk mengatasi krisis moneter dan
memperbaiki ekonomi Indonesia, dibentuk Dewan Ekonomi Nasional (DEN) yang
bertugas untuk memecahkan perbaikan ekonomi Indonesia yang belum pulih dari
krisis ekonomi yang berkepanjangan. Dewan Ekonomi nasional diketuai oleh Prof.
Dr. Emil Salim, wakilnya Subiyakto Tjakrawerdaya dan sekretarisnya Dr. Sri
Mulyani Indraswari.
Bidang Politik Dalam Negeri
1. Reformasi Politik pertama adalah
membubarkan Departemen Penerangan, senjata utama rezim Soeharto dalam menguasai
media. Reformasi kedua adalah membubarkan Departemen Sosial yang Korupsi.
2. Mengubah BAKIN menjadi Badan
Intelijen Negara (BIN)
Bidang Politik Luar Negeri
1. Pembukaan hubungan dagang dengan
Israel. Ada dua alasan: pertama, menggairahkan hubungan dengan lobi Yahudi.
Indonesia paling tidak bisa minta tokoh Yahudi, George Soros, tak mengacaukan
pasar uang/modal untuk menghindari krisis moneter. Kedua, meningkatkan posisi
tawar Indonesia menghadapi Timur Tengah yang tak pernah membantu Indonesia
mengatasi krisis moneter.
2. 3 elemen politik luar negeri
Abdurrahman Wahid. Pertama, menjaga jarak sama dengan semua negara, kedua hidup
bertetangga baik, dan ketiga kebajikan universal.
3. mewujudkan ”poros kekuatan” di
Asia. Ia sempat memulai prakarsa tersebut dengan menggagas Forum Pasifik Barat
yang terdiri dari Indonesia, Timor Timur, Papua Niugini, Australia, dan
Selandia Baru yang sempat disuarakan ke sembilan negara ASEAN.
4. Membujuk Singapura menyetujui
pembentukan Forum Pasifik Barat dalam KTT ASEAN di Singapura, November 2000.
5. Pembentukan poros (axis)
Indonesia-China-India. Tak lama kemudian ia memprakarsai pula poros ekonomi
Indonesia, Singapura, China, Jepang, dan India.
B. Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa
pemerintahan Gusdur :
Masa Awal Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid Kabinet pertama Gus Dur,
Kabinet Persatuan Nasional adalah kabinet koalisi yang meliputi anggota berbagai partai politik: PDI-P, PKB, Golkar, PPP, PAN, dan Partai Keadilan
(PK), non-partisan dan TNI jugaada dalam kabinet tersebut. Wahid kemudian mulai
melakukan dua reformasi pemerintahan. Reformasi pertama adalah membubarkan Departemen Penerangan, senjata utama rezim Soeharto
dalam menguasai media.Reformasi kedua adalah membubarkan Departemen Sosial yang
korup. Pada November 1999, Wahid mengunjungi negara-negara anggota ASEAN,
Jepang, Amerika Serikat,Qatar, Kuwait, dan Yordania. Setelah itu, pada bulan
Desember, ia mengunjungi Republik Rakyat Cina. Setelah satu bulan berada dalam
Kabinet Persatuan Nasional, Menteri Menteri Koordinator PengentasanKemiskinan
(Menko Taskin) Hamzah Haz mengumumkan pengunduran dirinya pada bulan November.
Munculdugaan bahwa pengunduran dirinya diakibatkan karena Gus Dur menuduh
beberapa anggota kabinet melakukankorupsi selama ia masih berada di Amerika
Serikat. Beberapa menduga bahwa pengunduran diri Hamzah Hazdiakibatkan karena
ketidak senangannya atas pendekatan Gus Dur dengan Israel. Gus Dur
juga ingin mengadopsi pendekatan yang lebih lembut
terhadap Aceh dengan mengurangi jumlah personel militer di Negeri Serambi
Mekkah tersebut. Pada 30Desember, Gus Dur mengunjungi Jayapura di provinsi
Irian Jaya. Selama kunjungannya, Abdurrahman Wahid berhasil meyakinkan pemimpin-pemimpin Papua bahwa ia mendorong penggunaan
nama Papua.
Pada Januari 2000, Gus Dur melakukan perjalanan ke luar negeri lainnya ke
Swiss untuk menghadiri Forum Ekonomi Dunia dan mengunjungi Arab Saudi dalam perjalanan pulang
menuju Indonesia.Pada Februari, Wahid melakukan perjalanan luar negeri ke Eropa
lainnya dengan mengunjungiInggris, Prancis, Belanda, Jerman, dan Italia. Dalam
perjalanan pulang dari Eropa, Gus Dur juga mengunjungi
India, Korea Selatan, Thailand, dan Brunei Darussalam. Pada bulan Maret, Gus
Dur mengunjungi Timor Leste. Di bulan April, Wahid mengunjungi Afrika Selatan
dalam perjalanan menuju Kuba untuk menghadiri pertemuan G-77, sebelum kembali melewati Kota
Meksiko danHong Kong. Pada bulan Juni, Wahid sekali lagi mengunjungi Amerika,
Jepang, dan Prancis dengan Iran, Pakistan, dan Mesir sebagai tambahan baru ke dalam daftar
negara-negara yang dikunjunginya,Pada Maret 2000, pemerintahan Gus Dur mulai
melakukan negosiasi dengan Gerakan Aceh Merdeka
(GAM). Dua bulan kemudian, pemerintah menandatangani nota kesepahaman denganGAM
hingga awal tahun 2001, saat kedua penandatanganan akan melanggar persetujuan.
Gus Dur juga mengusulkan agar TAP MPRS Nomor XXIX/MPR/1966 yang melarang Marxisme
-Leninisme dicabut.Ia juga berusaha membuka hubungan dengan Israel, yang
menyebabkan kemarahan pada kelompokMuslim Indonesia. Isu ini diangkat dalam
pidato Ribbhi Awad, duta besar Palestina untuk Indonesia,kepada parlemen
Palestina tahun 2000. Isu lain yang muncul adalah keanggotaan Gus Dur padaYayasan
Shimon Peres. Baik Gus Dur dan menteri luar negerinya Alwi Shihab
menentangpenggambaran Presiden Indonesia yang tidak tepat, dan Alwi meminta
agar Awad, duta besarPalestina untuk Indonesia, diganti.
Muncul pula dua
skandal pada tahun 2000, yaitu skandal Buloggate danBruneigate. Pada bulan Mei,
Badan Urusan Logistik (BULOG) melaporkan bahwa $4juta menghilang dari
persediaan kas Bulog. Tukang pijit pribadi Gus Dur mengklaimbahwa ia dikirim
oleh Gus Dur ke Bulog untuk mengambil uang. Meskipun uangberhasil dikembalikan,
musuh Gus Dur menuduhnya terlibat dalam skandal ini.Skandal ini disebut skandal
Buloggate. Pada waktu yang sama, Gus Dur juga dituduhmenyimpan uang $2 juta
untuk dirinya sendiri. Uang itu merupakan sumbangan dariSultan Brunei untuk
membantu di Aceh. Namun, Gus Dur gagal mempertanggungjawabkan dana tersebut.
Skandal ini disebut skandal Bruneigate.
C. Alasan
Gusdur mundur dari presiden :
Puncak jatuhnya Abdurrahman Wahid
dari kursi kepresidenan ditandai oleh adanya Skandal Brunei Gate dan Bulog Gate
yang menyebabkan ia terlibat dalam kasus korupsi, maka pada tanggal 1 Februari
2006 DPR-RI mengeluarkan memorandum yang pertama sedangkan memorandum yang
kedua dikeluarkan pada tanggal 30 Aril 2001. Abdurrahman Wahid menanggapi
memorandum tersebut dengan mengeluarkan maklumat atau yang biasa disebut Dekrit
Presiden yang berisi antara lain :
1) Ingin membubarkan MPR / DPR-RI
2) Mengembalikan kedaulatan di
tangan rakyat dan mengambil tindakan serta menyusun badan yang diperlukan untuk
pemilu dalam waktu satu tahun.
3) Pembekukan Partai Golkar karena
dianggap warisan orde baru
Dalam kenyataan, Dekrit tersebut
tidak dapat dilaksanakan karena dianggap bertentangan dengan konstitusi dan
tidak memiliki kekuaran hukum, maka MPR segera mengadakan Sidang Istimewa pada
tanggal 23 Juli 2001 dan Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Presiden RI
menggantikan Abdurrahman Wahid berdasarkan Tap MPR No. 3 tahun 2001 dengan
wakilnya Hamzah Haz.
2. Megawati
A. Kebijakan – kebijakan pada masa pemerintahan presiden
Megawati :
1.
Era kepemimpinan
soeharto telah mewarisi utang luar negri (pemerintah dn swasta) sebesar
US$150,80 MILIAR. Kebijakan megawati dalam mengatasi masalah ini adalah meminta
penundaan pembayaran utang sebesar US$5,8 miliar pada pertemuan paris club ke-3
tanggal 12 april 2002. pada tahun 2003, pemerintah mengakolasikan pembayaran
utang luar negri sebesar Rp116,3 triliun. Melalui kebijakannya tersebut utang
luar negri indonesia berkurang menjadi US$134.66 miliar. Salah satu keputusan
megawati yang sangat penting pula adalah indonesia mengakhiri kerjasamanya
dengan IMF.
2. krisis ekonomi yang melanda indonesia sejak tahun 1997 mengakibatkan kemerosotan pendapatan perkapita. Pada tahun 1997 pendapatan perkapita indonesia tinggal US$465. melalui kebijakan pemulihan keamanan situasi indonesia menjadi tenang. Presiden megawati berhasil menaikan pendapatan perkapita cukup signifikan yaitu sekitar US$930.
3. ketenangan megawati disambut oleh pasar, tak sampai sebulan dilantik kurs melonjak ke Rp 8500 per dollar AS. Indeks harga saham gabungan (IHSG) juga terus membaik hingga melejit ke angka 800.
4. dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dan menekan nilai inflasi, presiden megawati menempuh langkah yang sangat kontroversi, yaitu melakukan privatisasi terhadap BUMN. Pemerintah menjual indosat pada tahun 2003. hasil penjualan itu berhasil menaikan pertumbuhan ekonomi indonesia menjadi 4,1% dan inflansi hanya 5,06%. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara didalam periode krisis. Tujuannya adalah melindungi perusahaan negara dari interversi kekuatan-kekuatan politik dan melunasi pembayaran utang luar negri.
5. memperbaiki kinerja ekspor. Pada tahun 2002 nilai ekspor mencapai US$57,158 miliar dan import tercatat US$31,229 miliar. Pada tahun 2003 ekspor juga menanjak keangka US$61,02 miliar dan import meningkat keangka US$32,39 miliar.
6. kebijakan presiden megawati untuk melakukan pemberantasan korupsi dengan merealisasikan berdirinya komisi pemberantas korusi (KPK). Sekalipun telah didirikan KPK karena tidak ada gebrakan konkrit yang menonjol. Peringkat RI sebagai negara terkorup tetap memburuk. Pada tahun 2002, dari 102 negara indonesia menduduki peringkat ke-4. pada tahun 2003 indonesia menempati peringkat ke-6 dari 133 negara pengangkatan jaksa Agung M.A Rachman tidak memberikan arti penegakan hukum yang sangat signifikan. Tanpa ada retorika tegas tentang penegakan korupsi.
2. krisis ekonomi yang melanda indonesia sejak tahun 1997 mengakibatkan kemerosotan pendapatan perkapita. Pada tahun 1997 pendapatan perkapita indonesia tinggal US$465. melalui kebijakan pemulihan keamanan situasi indonesia menjadi tenang. Presiden megawati berhasil menaikan pendapatan perkapita cukup signifikan yaitu sekitar US$930.
3. ketenangan megawati disambut oleh pasar, tak sampai sebulan dilantik kurs melonjak ke Rp 8500 per dollar AS. Indeks harga saham gabungan (IHSG) juga terus membaik hingga melejit ke angka 800.
4. dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dan menekan nilai inflasi, presiden megawati menempuh langkah yang sangat kontroversi, yaitu melakukan privatisasi terhadap BUMN. Pemerintah menjual indosat pada tahun 2003. hasil penjualan itu berhasil menaikan pertumbuhan ekonomi indonesia menjadi 4,1% dan inflansi hanya 5,06%. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara didalam periode krisis. Tujuannya adalah melindungi perusahaan negara dari interversi kekuatan-kekuatan politik dan melunasi pembayaran utang luar negri.
5. memperbaiki kinerja ekspor. Pada tahun 2002 nilai ekspor mencapai US$57,158 miliar dan import tercatat US$31,229 miliar. Pada tahun 2003 ekspor juga menanjak keangka US$61,02 miliar dan import meningkat keangka US$32,39 miliar.
6. kebijakan presiden megawati untuk melakukan pemberantasan korupsi dengan merealisasikan berdirinya komisi pemberantas korusi (KPK). Sekalipun telah didirikan KPK karena tidak ada gebrakan konkrit yang menonjol. Peringkat RI sebagai negara terkorup tetap memburuk. Pada tahun 2002, dari 102 negara indonesia menduduki peringkat ke-4. pada tahun 2003 indonesia menempati peringkat ke-6 dari 133 negara pengangkatan jaksa Agung M.A Rachman tidak memberikan arti penegakan hukum yang sangat signifikan. Tanpa ada retorika tegas tentang penegakan korupsi.
B.
Peristiwa-peristiwa pada masa
pemerintahan Megawati :
1. Bom Bali 2002 (disebut juga Bom
Bali I)adalah rangkaian tiga peristiwa pengeboman yang terjadi pada malam hari
tanggal 12 Oktober 2002. Dua ledakan pertama terjadi di Paddy's Pub dan Sari
Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali, sedangkan ledakan terakhir terjadi di
dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat, walaupun jaraknya cukup berjauhan.
Rangkaian pengeboman ini merupakan pengeboman pertama yang kemudian disusul
oleh pengeboman dalam skala yang jauh lebih kecil yang juga bertempat di Bali
pada tahun 2005. Tercatat 202 korban jiwa dan 209 orang luka-luka atau cedera,
kebanyakan korban merupakan wisatawan asing yang sedang berkunjung ke lokasi
yang merupakan tempat wisata tersebut. Peristiwa ini dianggap sebagai peristiwa
terorisme terparah dalam sejarah Indonesia.
2. Sengketa Sipadan dan Ligitan
adalah persengketaan Indonesia dan Malaysia atas pemilikan terhadap kedua pulau
yang berada di Selat Makassar yaitu pulau Sipadan dan pulau Ligitan Sikap
Indonesia semula ingin membawa masalah ini melalui Dewan Tinggi ASEAN namun
akhirnya sepakat untuk menyelesaikan sengketa ini melalui jalur hukum Mahkamah
Internasional. R Selasa 17 Desember 2002 ICJ
mengeluarkan keputusan tentang kasus sengketa kedaulatan Pulau Sipadan-Ligatan
antara Indonesia dengan Malaysia. Hasilnya, dalam voting di lembaga itu,
Malaysia dimenangkan oleh 16 hakim, sementara hanya 1 orang yang berpihak
kepada Indonesia.
C.
Alasan Megawati mundur dari
presiden
Ia mengalami
kekalahan (40% - 60%) dalam pemilihan umum presiden 2004 tersebut dan harus
menyerahkan tonggak kepresidenan kepada Susilo Bambang Yudhoyono mantan Menteri
Koordinator pada masa pemerintahannya
3.
Susilo Bambang Yudoyono (SBY) (periode 1)
A.
Kebijakan SBY pada
masa pemerintahannya di periode 1 :
Politik pencitraan merupakan salah satu senjata ampuh yang kebijakan
politik digunakan para pemimpin negara untuk mengambil hati rakyatnya Perubahan
Progres Konsep Trias Politika (Eksekutif, Legislatif, Yudikatif) pada masa
pemerintahan SBY. Sistem kepartaian mengalami perubahan yang signifikan, dimana partai politik bebas untuk didirikan asalkan sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku, serta kebijakan hukum
• Masalah penegakan hukum merupakan masalah yang selama ini dianggap
paling krusial
• Masalah KPK pada saat ini sedang
menjadi target
• Kasus-kasus yang dialami warga
negara di luar negeri ternyata sampai saat ini masih terus terjadi, baik yang
menyangkut tindak pidana kekerasan, pelecehan seksual, penganiayaan sampai
pembunuhan, maupun yang menyangkut masalah ketenagakerjaan. Hal ini merupakan
tanggung jawab pemerintah dalam memberikan perlindungan bagi warga negara
Indonesia terutama di luar negeri dan berkaitan dengan kemampuan diplomasi
Indonesia. Kondisi perekonomian pada masa pemerintahan SBY mengalami
perkembangan yang sangat baik
• Tingkat pertumbuhan ekonomi periode 2005-2007 yang dikelola pemerintahan
SBY-JK relatif lebih baik dibanding pemerintahan selama era reformasi. •
mengurangi subsidi Negara Indonesia, atau menaikkan harga Bahan Bahan Minyak
(BBM) • Kinerja ekspor nonmigas Indonesia yang pada triwulan IV-2009 mencatat
pertumbuhan ekonomi cukup tinggi
• kebijakan bantuan langsung tunai
kepada rakyat miskin.
B. Peristiwa-peristiwa yang terjadi
ada masa pemerintahan SBY periode 1 :
1. Unit Kerja
Presiden Pengelolaan Program dan Reformasi (UKP4R), sebuah
lembaga kepresidenan yang saat ini diketuai oleh Kuntoro Mangkusubroto (Marsilam Simandjuntak pada saat pembentukan)
pada 26 Oktober 2006. Lembaga ini pada
awal pembentukannya mendapat tentangan dari Partai Golkar seiring dengan
isu tidak dilibatkannya Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam
pembentukannya serta isu dibentuknya UKP4R untuk memangkas kewenangan Wakil
Presiden, tetapi akhirnya diterima setelah SBY sendiri menjelaskannya dalam
sebuah keterangan pers.
2. program 100 hari.
Program ini bertujuan memperbaiki sitem ekonomi yang sangat memberatkan rakyat
Indonesia, memperbaiki kinerja pemerintahan dari unsur KKN, serta mewujudkan
keadilan dan demokratisasi melalui kepolisian dan kejaksaan agung
C. Alasan berakhirnya masa jabatan SBY periode 1 :
Dia tidak
punya masa akhir jabatan di periode pertama, karena dia dipercaya lagi oleh
rakyat Indonesia untuk melanjutkan jabatannya sebagai presiden Republik
Indonesia masa bakti 2009-2014
4 . Susilo Bambang Yudoyono(SBY)(Periode2)
Kebijakan SBY pada masa
pemerintahanya pada periode 2 :
Pada periode SBY, pemerintah khususnya melalui Bank
Indonesia menetapkan empat kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
nasional negara yaitu :
• BI rate
• Nilai tukar
• Operasi moneter
• Kebijakan makroprudensial
untuk pengelolaan likuiditas dan makroprudensial lalu lintas
modal.
Kebijakan pendidikan :
- meningkatkan anggaran pendidikan
menjadi 20% dari keseluruhan APBN. ----Meneruskan dan mengefektifkan
program rehabilitasi gedung sekolah yang dimulai pada periode 2004-2009,
sehingga terbangun fasilitas pendidikan yang memadai dan bermutu penggunaan
teknologi informatika dalam proses pengajaran yang akan menunjang proses
belajar dan mengajar agar lebih efektif dan berkualitas.
- Pemanfaatan alokasi anggaran
minimal 20 persen dari APBN untuk memastikan pemantapan pendidikan gratis dan
terjangkau untuk pendidikan dasar 9 tahun Perbaikan secara fundamental kualitas
kurikulum,kualitas guru dan penyediaan buku-buku yang berkualitas Kebijakan
Sosial Presiden SBY berhasil meredam berbagai konflik di Ambon, Sampit dan juga
di Aceh.
Di pemerintahan
SBY juga telah dibuat undang-undang mengenai pornografi dan pornoaksi.
kehidupan masyarakat mulai menuju kepada kehidupan individualis yang
mengutamakan kepentingan individu.
keberhasilan dengan pengakuan dari UNESCO bahwa batik Indonesia adalah
warisan budaya Indonesia. Pada periode kepemimpinannya yang kedua, SBY
membentuk Kabinet Indonesia Bersatu II yang merupakan kabinet pemerintahan
Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wakil Presiden
Boediono. Pada tanggal 18 Oktober 2011, Presiden SBY mengumumkan perombakan
Kabinet Indonesia Bersatu II, beberapa wajah baru masuk ke dalam kabinet dan
beberapa menteri lainnya bergeser jabatan di dalam kabinet.
Peristiwa-Peristiwa
yang terjadi pada masa pemerintahan SBY peride 2 :
1. adanya krisis
moneter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi yang sampai saat ini belum
menunjukkan tanda-tanda ke arah pemulihan
2. Krisis global yang
terjadi pada tahun 2008 semakin membuktikan ketangguhan perekonomian Indonesia
Alasan berakhirnya masa jabatan SBY periode 2 :
Karna
presiden hanya bisa menjabat maksimal 2 kali . Maka SBY sudah tidak
boleh menjabat sebagai presiden .
0 Comments